Rabu, 19 Februari 2014

RANGKUMAN BUKU MENGENAL REMPAH-REMPAH

haloo!! kali ini aku mau nge-post tentang manfaat cengkeh... :) sebenarnya ini tugas yang saya kerjain waktu kelas 8, tapi mumpung saya lagi bisa nge-post, yaaa di post aja, sekalian untuk informasi...:):) selamat membacaa!!!

Rempah-Rempah yang Berkhasiat
                Minyak cengkeh secara esensial memiliki fungsi anestetik dan antimicrobial. Oleh karena itu, minyak cengkeh cocok digunakan untuk menghilangkan aroma napas tidak sedap, dan meredakan sakit gigi. Zat yang terkandung dalam cengkeh bernama eugenol dan digunakan dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi. Minyak cengkeh digunakan dalam campuran tradisional choji. Cengkeh juga digunakan sebagai bumbu, baik bentuknya utuh maupun bubuk. Di Indonesia cengeh digunakan sebagai bahan rokok kretek. Cengkeh termasuk rempah-rempah yang menjadi komoditas yang dieksploitasi sejak zaman penjajahan Belanda.
Asal Mula Cengkeh
            Cengkeh, pala, dan merica sangat mahal di zaman romawi. Cengkeh menjadi bahan barter oleh bangsa Arab sekitar zaman pertengahan. Pada akhir abad ke-15, harga 1 kg cengkeh sama dengan harga 7 g emas. Perdagangan cengkeh akhirnya didominasi oleh Belanda pada abad ke-17. Dengan susah payah, orang Perancis berhasil membudidayakan pohon cengkeh di Mauritius pada 1770. Akhirnya cengkeh dibudidayakan di Buyana, Brasilia dan Zanzibar. Di Inggris pada abad ke-17 dan 18, harga cengkeh sama dengan harga emas karena tingginya biaya impor.
            Berdasarkan catatan, cengkeh berasal dari Maluku Utara, yakni Pulau Makiau. Penyebarannya mulai sekitar 1254-1324 oleh bangsa Tionghoa. Cengkeh dibawa ke Malabar lewat pulau Jawa dan India Muka.
Perkembangan Cengkeh di Indonesia
            Buah cengkeh dan batangnya dipisahkan dengan cara manual. Cukup dengan menekan buah cengkeh dalam satu tandan ke telapak tangan dan dengan cepat buah cengkeh akan terpisah dari tangkainya.
            Perkembangan usaha cengkeh di Indonesia mengalami pasang surut. Cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia, yang pada awalnya merupakan komoditas ekspor. Namun, karena pesatnya perkembangan industri rokok membutuhkan cengkeh sebagai bahan baku dan industri farmasi yang memanfaatkan minyak cengkeh. Dibalik bentuknya yang kecil dan aromanya yang khas, cengkeh memiliki kandungan zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia.
                        Pada masa yang akan datang, diharap cengkeh dapat menjadi tuan di negeri sendiri dan kita dapat mengekspor ke luar negeri. Bukan saja akan menguntungkan Negara melalui devisa yng diperoleh, melainkan bagi para petani cengkeh.


Jenis-Jenis Cengkeh
            Prof. Dr. Ir. Tojib Hadiwidjaja mengatakan bahwa ada beberapa jenis cengkeh yang ada di Indonesia. Ketiga jenis cengkeh tersebut yaitu si putih, si kotok, dan Zanzibar. Si putih memiliki ciri-ciri daun berwarna kuning atau hijau muda; helainya besar; cabang dan daunnya kurang rimbun; bunganya berwarna kuning; ukurannya besar; dan jumlahnya belasan pada tiap rumpun.
            Si kotok memiliki ciri-ciri daun berwarna hijau; helai daun lebih mengilap dan lebih kecil dari si putih. Cabang dan daunnya sangat rindang hingga ranting-ranting tertutup daun. Bunga berwarna kuning dengan sedikit kemerah-merahan pada tongkol bunga. Setiap rumpun tumbuh 20-50 bunga.
            Jenis Zanzibar memiliki ciri-ciri bentuk daun panjang dan ramping; warna hijau gelap; pangkal daun lebih kecil; dan kuncup bunga yang muda warnanya lebih merah; dan buah yang tua berbentuk bulan panjang.
Bibit Cengkeh untuk Ditanam
            Langkah pertama menanam cengkeh yaitu dengan mendapatkan bibit cengkeh yang unggul dan benar-benar sehat. Bibit yang sehat memiliki batang yang kokoh dengan percabangan kuat, daun lebat, tidak terserang hama dan penyakit, permukaan batang mulus berwarna kecokelatan, dan berbatang tunggal. Tinggi rata-rata 25-30 cm umur 1 tahun dan 50-75 umur 2 tahun.
            Bibit cengkeh yang baik hanya diperoleh dari biji cengkeh. Sampai saat ini pembibitan secara cangkok dan okulasi belum berhasil. Benih di simpan ditempat  kering kering, tidak lembap dan bebas dari hama. Biasanya ruangan bersuhu kamar (20-30oC) dengan kelembapan 30%.
Penyemaian dan Pemeliharaan Bibit
            Syarat pohon induk yang baik ialah harus sudah berumur lebih dari 14 tahun; memiliki tingkat produksi tinggi, artinya berbunga dan bermutu; dan keadaan pohon sehat, subur, menghijau, tahan terhadap hama dan penyakit mati bujang. Setelah memilih pohon induk, sekarang harus memilih biji yang baik. Syarat biji yang baik:
1.      berwarna kuning muda;
2.      ukurannya sedang;
3.      pilih biji yang berisi.
            Penyemaian dilakukan dengan dua tahap, yakni penyemaian pendahuluan dan lanjutan. Pada penyemaian pendahuluan biji disemai pada media pasir dan serabut dengan perbandingan 3:1, ketebalan 20-25 cm dan ditempatkan pada tempat yang teduh. Penyemaian lanjutan setelah perkecembahan bibit. Ukuran bedengan 10 x 1,20 m, jarak antar bedengan 30 cm. Tiap bedengan diberi atap. Cara lainnya, bibit disemai pada polybag, keranjang, dan pelupuh dengan media tanah dan pupuk kandang.
            Upaya pemeliharaan dilakukan dengan cara ini.
a)      Penyiraman 2x sehari dan tidak terlalu basah.
b)      Pengaturan intensitas cahaya dari naungan yang dibuat.
c)      Drainase di sekitar bedengan diatur, jangan sampai tergenang. Jika tergenang, akar membusuk.
d)     Persemaian selalu dijaga kebersihannya, terutama pada rumput liar dan hama bekicot.
e)      Untuk mempercepat pertumbuhannya, umur 3-4 bulan dipupuk NPK dosis 1 gram/bibit. Umur 8 bulan dipupuk dengan dosis 2 gram/bibit (NPK).
            Bibit cengkeh yang siap ditanam di area perkebunan yaitu yang telah berumur 2 tahun. Untuk medapatkan hasil maksimal, ada beberapa ketentuan penanaman cengkeh. Ketentuan pola tanam disesuaikan dengan kondisi lahan yang digunakan. Untuk lahan di dataran rendah jarak tanamnya 7 x 7m, 6 x 8m, atau 8 x 8m. Jarak tanam pada dataran tinggi 10 x 10m atau 8 x 12m.
            Sebelum pohon cengkeh ditanam, harus membuat lubang terlebih dahulu. Lubang tanam harus dibuat 3-6 bulan sebelum tanam, dengan tahap-tahap.
a)      Lubang berukuran 80 x 80 x 80 cm.
b)      Tanah galian dibagi menjadi 2 bagian, yaitu tanah bagian atas dan bawah.
c)      Pada 3-4 bulan sebelum ditanam, tanah bagian atas dimasukkan ke lubang. Tanah bagian bawah dicampur dengan 5-10 kg pupuk kandang atau kompos yang sudah jadi, dan 150-200 gram dolomite, lalu dimasukkan ke lubang.
d)     Di tengah-tengah lubang yang ditutup, ditandai dengan ajir lagi agar memudahkan untuk mencari lubang sewaktu akan menanam.
            Penanaman sebaiknya dilakukan pagi hari (pukul 6.30-10.00) atau sore hari (pukul 15.00-17.00). Dimaksudkan agar penguapan dapat ditekan serendah mungkin sehingga tanaman tidak layu. Penanaman dilakukan dengan tahap-tahap.
a)      Lubang tanam yang semula ditutup, digali lagi dengan ukuran yang lebih kecil, atau sedikit lebih besar dari gumpalan yang membungkus akar bibit.
b)      Pembungkus gumpalan tanah pada bibit seperti polybag dan pelepah pisang dilepas dengan perlahan.
c)      Bibit beserta gumpalan tanahnya dimasukkan ke dalam lubang hingga leher akar.
d)     Lubang ditutup dengan tanah hingga agak tinggi agar bibit tidak tergenang air. Lalu, tanah disiram sebanyak 5-10 liter air.
e)      Tanaman diberi peneduh buatan setinggi 30 cm di atas tanaman, dari daun kelapa atau alang-alang.  
Pemeliharaan persemaian perlu dilakukan kegiatan ini.
1.      Penggemburan Tanah
Penggemburan tanah dilakukan agar peredaran air dan udara selalu baik. Harus dilakukan dengan hati-hati, jangan sampai mematahkan akar.
2.      Penyiraman
Penyiraman rutin dilakukan jika tidak hujan. Penyiraman dilakukan secukupnya, pagi dan sore. Kalau bibit sudah agak besar, penyiraman bisa dikurangi sedikit mungkin.
3.      Pembuatan Drainase
Drainase di sekitar bedengan sangat diperlukan. Air harus mengalir bebas karena jika tergenang bisa merendam bibit dan akhirnya busuk.
4.      Pembersihan Persemaian
Persemaian harus dijaga kebersihannya, terutama pembersihan rumput-rumput yang tumbuh di sekitar persemaian.
5.      Pemupukan
Pemupukan dilakukan setelah bibit berumur 3-4 bulan. Pupuk yang digunakan yaitu pupuk buatan (NPK atau urea).
Pertumbuhan Cengkeh
            Ada yang unik dari tanaman cengkeh, karena cengkeh hanya dapat diperbanyak dengan menanam bjinya. Sedangkan dengan percangkokan atau okulasi hasilnya belum memuaskan. Tanaman cengkeh termasuk pohon yang m,empunyai masa berbuah tidak sama lebatnya. Kadang ada tahun yang masa berbunganya lebat, dan kadang ada tahun yang bunganya tidak begitu lebat. Cengkeh akan menghasilkan buah yang lebat setiap empat tahun sekali.
            Keunikan lain dari tanaman cengkeh adalh masa bebunga yang berbeda untuk setiap daerah. Yang disebabkan oleh perbedaan iklim, tempat, varietas, dan faktor lain yang mempengaruhi. Karena musim berbunganya berbeda, tentu musim panennya pun berbeda. Masa panen cengkeh berkisar antara 3-4 bulan. Selama waktu 3-4 bulan itu, kita dapat terus memanen cengkeh.
Pemetikan Cengkeh
            Memetik cengkeh jangan menunggu sampai mekar,dilakukan dengan memetik tandannya. Tapi,biasanya pemetikan dilakukan dengan mematahkan rumpun bunga pada buku-bukunya sampai sepasang daun akan ikut dipetik. Sebenarnya cara inii kurang baik karena akan menghambat pertumbuhannya sirung baru .
            Ciri-ciri buah cengkeh yang siap dipanen.
1.      Kepala bunga kelihatan sudah penuh , tapi belum terbuka.
2.      Umur panen tanam cengkeh yaitu 4,5 – 8,5 tahun sejak disemaikan tergantung dengan jenis lingkungan.
3.      Waktu pemanenan ada beberapa tahap, pertama jika 50 – 60% jumlah bunga yang ada dipohon sudah matang baru dipetik. Pemetikan bisa diulangi setiap 10 - 14 hari selama 3-4 bulan.

Ada beberapa hal yang diperhatikan saat memetik cengkeh.
1.      Jika tanaman belum terlalu tinggi, memetiknya cukup dengan berdiri mengelilingi pohon paling bawah. Jika sudah agak tinggi, dapat menggunakan kait untuk memudahkan pemetikan.
2.      Jika tanaman cukup besar, dapat menggunakan tangga lipat sehingga dapat dipindah-pindahkan dengan mudah. Hindari memetik cengkeh dengan cara memanjat pohonnya sebab bisa merusak dan mematahkan cabang pohon.
3.      Pada pohon yang sangat besar, umurnya sudah lebih 25 tahun, dapat memanjat pohon dan menggunakan kait.

Alat yang perlu disiapkan yaitu, karung berukuran kecil atau keranjang bambu dan karung besar. Cara pemetikan :
a.       Bunga cengkeh dipetik pertandan tepat di atas buku daun terakhirnya dengan menggunakan kuku jari.
b.      Daun terakhir atau termuda berdekatan dengan bunga tidak boleh ikut dipetik agar tidak mengganggu pertumbuhan tunas berikutnya.
c.       Bunga yang telah dipetik dimasukkan ke keranjang atau karung kecil yang sudah disiapkan sebelumnya. Setelah penuh, bunga dimasukkan ke karung besar untuk dibawa ke tempat pengolahan.

            Setelah dipetik, dilakukan pemisahan atau sortasi. Sortasi dilakukan dengan memisahkan bunga dengan gagangnya dan menempatkannya pada tempat yang berbeda. Bunga dan gagang dipisahkan dan masing-masing dimasukkan ke karung atau peti dan diperam sehari.

            Setelah diperam 1 hari, cengkeh mulai dikeringkan, baik secara alami atau campuran. Untuk mengetahui cengkeh sudah kering yaitu dengan cara dipatahkan. Selain itu dapat dilihat dari warnanya setelah dijemur.  Cengkeh yang baik adalah cengkeh yang berwarna coklat  tua kehitam-hitaman dan mengkilap.
            Penyimpanan dilakukan pada ruangan yang bersih. Sebelum disimpan, harus dikemas dalam karung goni kecil berukuran 30-40 kg atau karung besar 50-60 kg, lalu dijahit zigzag.

Hama dan Penyakit Cengkeh
a.       Rayap
Rayap sangat mengganggu tanaman cengkeh, apalagi tanaman yang masih muda. Rayap diam- diam menyerang bagian akar. Tentu saja sangat berbahaya karena bisa menyebabkan tanaman mati.
Untuk mengantisipasinya ada beberapa cara yang perlu dilakukan:
1)      tidak menanam tanaman lain yang disukai kutu, seperti jambu dan gamal;
2)      melepaskan musuh alaminya: cendawan, dan kumbang;
3)      pada tanaman muda, seluruh ranting dan daun disemprot insektisida Diazinon 60 EC atau Agrothion. Untuk tanaman dewasa batang diolesi insektisida Dimecron, Orthane, dan Bidrin pada ketinggian 0,5-0,75 m.
a.      Penggerek ranting/batang (Xyleborus sp )
Bagian yang diserang : ranting/batang. Gejala : Liang gerekan berupa lubang kecil, serangan hebat menyebabkan ranting / batang menjadi rapuh dan mudah patah.Pengendalian : Pangkas ranting/batang yang terserang, pencegahan gunakan PESTONA atau Natural BVR.

b.      Kepik Helopeltis ( Helopeltis sp )
Bagian yang diserang : pucuk atau daun muda. Gejala : Biasanya pucuk akan mati dan daun muda berguguran.Pencegahan : Semprotkan Natural BVR atau PESTONA.

c.       Penyakit mati bujang ( bakteri Xylemlimited bacterium )
Bagian yang terserang : perakaran, ranting-ranting muda. Gejala : matinya ranting pada ujung-ujung tanaman.Gugurnya daun diikuti dengan matinya ranting secara bersamaan. Pengendalian : pengaturan drainase yang baik, penggemburan tanah, pencegahan kocorkan POC NASA + HORMONIK + NATURAL GLIO.

d.      Penyakit busuk akar (Pytium rhizoctonia dan Phytopthora )
Bagian yang diserang : perakaran. Gejala : pada pembibitan tanaman mati secara tiba-tiba, pada tanaman dewasa daun mengering mulai dari ranting bagian bawah. Pengendalian : bila serangan telah ganas maka tanaman yang terserang dibongkar dan dimusnahkan, lubang bekas tanaman berikan tepung belerang 200 gr secara merata, isolasi tanaman atau daerah yang terserang dengan membuat saluran isolasi, perbaiki drainase, gunakan Natural GLIO pada awal penanaman untuk pencegahan.

Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki.


Manfaat Cengkeh
            Pemanfaatan cengkeh terbesar digunakan untuk industri rokok. Kebutuhan cengkeh mencapai 92. 133 ton per tahun. Cengkeh hanya menjadi penyedap rasa dan rokok. Manfaat lain untuk kesehatan di antaranya sebagai berikut.
1.      Mengobati kolera dan menambah denyut jantung
Minyak cengkeh dapat memperkuat lendir usus dan lambung serta menambah jumlah darah putih. Proses ini mampu menghambat bekerjanya bakteri yang menghasilkan kolera.
2.      Mengobati campak.

3.      Menghitamkan alis mata.

      semoga informasi diatas bermanfaat untuk anda yang mengunjungi blog ini..:):)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar