Rempah-Rempah
yang Berkhasiat
Minyak
cengkeh secara esensial memiliki fungsi anestetik dan antimicrobial. Oleh karena
itu, minyak cengkeh cocok digunakan untuk menghilangkan aroma napas tidak
sedap, dan meredakan sakit gigi. Zat yang terkandung dalam cengkeh bernama
eugenol dan digunakan dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi. Minyak cengkeh
digunakan dalam campuran tradisional choji. Cengkeh juga digunakan sebagai
bumbu, baik bentuknya utuh maupun bubuk. Di Indonesia cengeh digunakan sebagai
bahan rokok kretek. Cengkeh termasuk rempah-rempah yang menjadi komoditas yang
dieksploitasi sejak zaman penjajahan Belanda.
Asal
Mula Cengkeh
Cengkeh, pala,
dan merica sangat mahal di zaman romawi. Cengkeh menjadi bahan barter oleh
bangsa Arab sekitar zaman pertengahan. Pada akhir abad ke-15, harga 1 kg
cengkeh sama dengan harga 7 g emas. Perdagangan cengkeh akhirnya didominasi
oleh Belanda pada abad ke-17. Dengan susah payah, orang Perancis berhasil
membudidayakan pohon cengkeh di Mauritius pada 1770. Akhirnya cengkeh
dibudidayakan di Buyana, Brasilia dan Zanzibar. Di Inggris pada abad ke-17 dan
18, harga cengkeh sama dengan harga emas karena tingginya biaya impor.
Berdasarkan
catatan, cengkeh berasal dari Maluku Utara, yakni Pulau Makiau. Penyebarannya
mulai sekitar 1254-1324 oleh bangsa Tionghoa. Cengkeh dibawa ke Malabar lewat
pulau Jawa dan India Muka.
Perkembangan
Cengkeh di Indonesia
Buah cengkeh dan
batangnya dipisahkan dengan cara manual. Cukup dengan menekan buah cengkeh
dalam satu tandan ke telapak tangan dan dengan cepat buah cengkeh akan terpisah
dari tangkainya.
Perkembangan
usaha cengkeh di Indonesia mengalami pasang surut. Cengkeh merupakan tanaman
asli Indonesia, yang pada awalnya merupakan komoditas ekspor. Namun, karena
pesatnya perkembangan industri rokok membutuhkan cengkeh sebagai bahan baku dan
industri farmasi yang memanfaatkan minyak cengkeh. Dibalik bentuknya yang kecil
dan aromanya yang khas, cengkeh memiliki kandungan zat-zat yang berguna bagi
tubuh manusia.
Pada masa yang akan datang, diharap
cengkeh dapat menjadi tuan di negeri sendiri dan kita dapat mengekspor ke luar
negeri. Bukan saja akan menguntungkan Negara melalui devisa yng diperoleh,
melainkan bagi para petani cengkeh.
Jenis-Jenis
Cengkeh
Prof. Dr. Ir.
Tojib Hadiwidjaja mengatakan bahwa ada beberapa jenis cengkeh yang ada di Indonesia.
Ketiga jenis cengkeh tersebut yaitu si putih, si kotok, dan Zanzibar. Si putih
memiliki ciri-ciri daun berwarna kuning atau hijau muda; helainya besar; cabang
dan daunnya kurang rimbun; bunganya berwarna kuning; ukurannya besar; dan
jumlahnya belasan pada tiap rumpun.
Si
kotok memiliki ciri-ciri daun berwarna hijau; helai daun lebih mengilap dan
lebih kecil dari si putih. Cabang dan daunnya sangat rindang hingga
ranting-ranting tertutup daun. Bunga berwarna kuning dengan sedikit
kemerah-merahan pada tongkol bunga. Setiap rumpun tumbuh 20-50 bunga.
Jenis
Zanzibar memiliki ciri-ciri bentuk daun panjang dan ramping; warna hijau gelap;
pangkal daun lebih kecil; dan kuncup bunga yang muda warnanya lebih merah; dan
buah yang tua berbentuk bulan panjang.
Bibit
Cengkeh untuk Ditanam
Langkah
pertama menanam cengkeh yaitu dengan mendapatkan bibit cengkeh yang unggul dan
benar-benar sehat. Bibit yang sehat memiliki batang yang kokoh dengan
percabangan kuat, daun lebat, tidak terserang hama dan penyakit, permukaan
batang mulus berwarna kecokelatan, dan berbatang tunggal. Tinggi rata-rata
25-30 cm umur 1 tahun dan 50-75 umur 2 tahun.
Bibit
cengkeh yang baik hanya diperoleh dari biji cengkeh. Sampai saat ini pembibitan
secara cangkok dan okulasi belum berhasil. Benih di simpan ditempat kering kering, tidak lembap dan bebas dari
hama. Biasanya ruangan bersuhu kamar (20-30oC) dengan kelembapan
30%.
Penyemaian
dan Pemeliharaan Bibit
Syarat
pohon induk yang baik ialah harus sudah berumur lebih dari 14 tahun; memiliki
tingkat produksi tinggi, artinya berbunga dan bermutu; dan keadaan pohon sehat,
subur, menghijau, tahan terhadap hama dan penyakit mati bujang. Setelah memilih
pohon induk, sekarang harus memilih biji yang baik. Syarat biji yang baik:
1. berwarna
kuning muda;
2. ukurannya
sedang;
3. pilih
biji yang berisi.
Penyemaian
dilakukan dengan dua tahap, yakni penyemaian pendahuluan dan lanjutan. Pada
penyemaian pendahuluan biji disemai pada media pasir dan serabut dengan
perbandingan 3:1, ketebalan 20-25 cm dan ditempatkan pada tempat yang teduh.
Penyemaian lanjutan setelah perkecembahan bibit. Ukuran bedengan 10 x 1,20 m,
jarak antar bedengan 30 cm. Tiap bedengan diberi atap. Cara lainnya, bibit
disemai pada polybag, keranjang, dan
pelupuh dengan media tanah dan pupuk kandang.
Upaya
pemeliharaan dilakukan dengan cara ini.
a) Penyiraman
2x sehari dan tidak terlalu basah.
b) Pengaturan
intensitas cahaya dari naungan yang dibuat.
c) Drainase
di sekitar bedengan diatur, jangan sampai tergenang. Jika tergenang, akar
membusuk.
d) Persemaian
selalu dijaga kebersihannya, terutama pada rumput liar dan hama bekicot.
e) Untuk
mempercepat pertumbuhannya, umur 3-4 bulan dipupuk NPK dosis 1 gram/bibit. Umur
8 bulan dipupuk dengan dosis 2 gram/bibit (NPK).
Bibit
cengkeh yang siap ditanam di area perkebunan yaitu yang telah berumur 2 tahun.
Untuk medapatkan hasil maksimal, ada beberapa ketentuan penanaman cengkeh.
Ketentuan pola tanam disesuaikan dengan kondisi lahan yang digunakan. Untuk
lahan di dataran rendah jarak tanamnya 7 x 7m, 6 x 8m, atau 8 x 8m. Jarak tanam
pada dataran tinggi 10 x 10m atau 8 x 12m.
Sebelum
pohon cengkeh ditanam, harus membuat lubang terlebih dahulu. Lubang tanam harus
dibuat 3-6 bulan sebelum tanam, dengan tahap-tahap.
a) Lubang
berukuran 80 x 80 x 80 cm.
b) Tanah
galian dibagi menjadi 2 bagian, yaitu tanah bagian atas dan bawah.
c) Pada
3-4 bulan sebelum ditanam, tanah bagian atas dimasukkan ke lubang. Tanah bagian
bawah dicampur dengan 5-10 kg pupuk kandang atau kompos yang sudah jadi, dan
150-200 gram dolomite, lalu dimasukkan ke lubang.
d) Di
tengah-tengah lubang yang ditutup, ditandai dengan ajir lagi agar memudahkan
untuk mencari lubang sewaktu akan menanam.
Penanaman
sebaiknya dilakukan pagi hari (pukul 6.30-10.00) atau sore hari (pukul
15.00-17.00). Dimaksudkan agar penguapan dapat ditekan serendah mungkin
sehingga tanaman tidak layu. Penanaman dilakukan dengan tahap-tahap.
a) Lubang
tanam yang semula ditutup, digali lagi dengan ukuran yang lebih kecil, atau
sedikit lebih besar dari gumpalan yang membungkus akar bibit.
b) Pembungkus
gumpalan tanah pada bibit seperti polybag
dan pelepah pisang dilepas dengan perlahan.
c) Bibit
beserta gumpalan tanahnya dimasukkan ke dalam lubang hingga leher akar.
d) Lubang
ditutup dengan tanah hingga agak tinggi agar bibit tidak tergenang air. Lalu, tanah
disiram sebanyak 5-10 liter air.
e) Tanaman
diberi peneduh buatan setinggi 30 cm di atas tanaman, dari daun kelapa atau
alang-alang.
Pemeliharaan persemaian perlu
dilakukan kegiatan ini.
1. Penggemburan
Tanah
Penggemburan
tanah dilakukan agar peredaran air dan udara selalu baik. Harus dilakukan
dengan hati-hati, jangan sampai mematahkan akar.
2. Penyiraman
Penyiraman
rutin dilakukan jika tidak hujan. Penyiraman dilakukan secukupnya, pagi dan
sore. Kalau bibit sudah agak besar, penyiraman bisa dikurangi sedikit mungkin.
3. Pembuatan
Drainase
Drainase
di sekitar bedengan sangat diperlukan. Air harus mengalir bebas karena jika
tergenang bisa merendam bibit dan akhirnya busuk.
4. Pembersihan
Persemaian
Persemaian
harus dijaga kebersihannya, terutama pembersihan rumput-rumput yang tumbuh di
sekitar persemaian.
5. Pemupukan
Pemupukan
dilakukan setelah bibit berumur 3-4 bulan. Pupuk yang digunakan yaitu pupuk
buatan (NPK atau urea).
Pertumbuhan
Cengkeh
Ada yang unik
dari tanaman cengkeh, karena cengkeh hanya dapat diperbanyak dengan menanam
bjinya. Sedangkan dengan percangkokan atau okulasi hasilnya belum memuaskan.
Tanaman cengkeh termasuk pohon yang m,empunyai masa berbuah tidak sama
lebatnya. Kadang ada tahun yang masa berbunganya lebat, dan kadang ada tahun yang
bunganya tidak begitu lebat. Cengkeh akan menghasilkan buah yang lebat setiap
empat tahun sekali.
Keunikan
lain dari tanaman cengkeh adalh masa bebunga yang berbeda untuk setiap daerah.
Yang disebabkan oleh perbedaan iklim, tempat, varietas, dan faktor lain yang
mempengaruhi. Karena musim berbunganya berbeda, tentu musim panennya pun
berbeda. Masa panen cengkeh berkisar antara 3-4 bulan. Selama waktu 3-4 bulan
itu, kita dapat terus memanen cengkeh.
Pemetikan
Cengkeh
Memetik
cengkeh jangan menunggu sampai mekar,dilakukan dengan memetik tandannya.
Tapi,biasanya pemetikan dilakukan dengan mematahkan rumpun bunga pada
buku-bukunya sampai sepasang daun akan ikut dipetik. Sebenarnya cara inii
kurang baik karena akan menghambat pertumbuhannya sirung baru .
Ciri-ciri
buah cengkeh yang siap dipanen.
1. Kepala
bunga kelihatan sudah penuh , tapi belum terbuka.
2. Umur
panen tanam cengkeh yaitu 4,5 – 8,5 tahun sejak disemaikan tergantung dengan
jenis lingkungan.
3. Waktu
pemanenan ada beberapa tahap, pertama jika 50 – 60% jumlah bunga yang ada
dipohon sudah matang baru dipetik. Pemetikan bisa diulangi setiap 10 - 14 hari
selama 3-4 bulan.
Ada beberapa hal yang diperhatikan
saat memetik cengkeh.
1. Jika
tanaman belum terlalu tinggi, memetiknya cukup dengan berdiri mengelilingi
pohon paling bawah. Jika sudah agak tinggi, dapat menggunakan kait untuk
memudahkan pemetikan.
2. Jika
tanaman cukup besar, dapat menggunakan tangga lipat sehingga dapat
dipindah-pindahkan dengan mudah. Hindari memetik cengkeh dengan cara memanjat
pohonnya sebab bisa merusak dan mematahkan cabang pohon.
3. Pada
pohon yang sangat besar, umurnya sudah lebih 25 tahun, dapat memanjat pohon dan
menggunakan kait.
Alat
yang perlu disiapkan yaitu, karung berukuran kecil atau keranjang bambu dan
karung besar. Cara pemetikan :
a. Bunga
cengkeh dipetik pertandan tepat di atas buku daun terakhirnya dengan
menggunakan kuku jari.
b. Daun
terakhir atau termuda berdekatan dengan bunga tidak boleh ikut dipetik agar
tidak mengganggu pertumbuhan tunas berikutnya.
c. Bunga
yang telah dipetik dimasukkan ke keranjang atau karung kecil yang sudah
disiapkan sebelumnya. Setelah penuh, bunga dimasukkan ke karung besar untuk
dibawa ke tempat pengolahan.
Setelah dipetik, dilakukan pemisahan
atau sortasi. Sortasi dilakukan dengan memisahkan bunga dengan gagangnya dan
menempatkannya pada tempat yang berbeda. Bunga dan gagang dipisahkan dan
masing-masing dimasukkan ke karung atau peti dan diperam sehari.
Setelah diperam 1 hari, cengkeh
mulai dikeringkan, baik secara alami atau campuran. Untuk mengetahui cengkeh
sudah kering yaitu dengan cara dipatahkan. Selain itu dapat dilihat dari
warnanya setelah dijemur. Cengkeh yang
baik adalah cengkeh yang berwarna coklat
tua kehitam-hitaman dan mengkilap.
Penyimpanan dilakukan pada ruangan
yang bersih. Sebelum disimpan, harus dikemas dalam karung goni kecil berukuran
30-40 kg atau karung besar 50-60 kg, lalu dijahit zigzag.
Hama
dan Penyakit Cengkeh
a. Rayap
Rayap sangat mengganggu tanaman
cengkeh, apalagi tanaman yang masih muda. Rayap diam- diam menyerang bagian
akar. Tentu saja sangat berbahaya karena bisa menyebabkan tanaman mati.
Untuk mengantisipasinya ada
beberapa cara yang perlu dilakukan:
1) tidak
menanam tanaman lain yang disukai kutu, seperti jambu dan gamal;
2) melepaskan
musuh alaminya: cendawan, dan kumbang;
3)
pada tanaman muda, seluruh ranting
dan daun disemprot insektisida Diazinon 60
EC atau Agrothion. Untuk tanaman
dewasa batang diolesi insektisida Dimecron,
Orthane, dan Bidrin pada
ketinggian 0,5-0,75 m.
a.
Penggerek
ranting/batang (Xyleborus sp )
Bagian yang diserang : ranting/batang. Gejala : Liang gerekan berupa lubang kecil, serangan hebat menyebabkan ranting / batang menjadi rapuh dan mudah patah.Pengendalian : Pangkas ranting/batang yang terserang, pencegahan gunakan PESTONA atau Natural BVR.
Bagian yang diserang : ranting/batang. Gejala : Liang gerekan berupa lubang kecil, serangan hebat menyebabkan ranting / batang menjadi rapuh dan mudah patah.Pengendalian : Pangkas ranting/batang yang terserang, pencegahan gunakan PESTONA atau Natural BVR.
b.
Kepik
Helopeltis ( Helopeltis sp )
Bagian yang diserang : pucuk atau daun muda. Gejala : Biasanya pucuk akan mati dan daun muda berguguran.Pencegahan : Semprotkan Natural BVR atau PESTONA.
Bagian yang diserang : pucuk atau daun muda. Gejala : Biasanya pucuk akan mati dan daun muda berguguran.Pencegahan : Semprotkan Natural BVR atau PESTONA.
c.
Penyakit mati
bujang ( bakteri Xylemlimited bacterium )
Bagian yang terserang : perakaran, ranting-ranting muda. Gejala : matinya ranting pada ujung-ujung tanaman.Gugurnya daun diikuti dengan matinya ranting secara bersamaan. Pengendalian : pengaturan drainase yang baik, penggemburan tanah, pencegahan kocorkan POC NASA + HORMONIK + NATURAL GLIO.
Bagian yang terserang : perakaran, ranting-ranting muda. Gejala : matinya ranting pada ujung-ujung tanaman.Gugurnya daun diikuti dengan matinya ranting secara bersamaan. Pengendalian : pengaturan drainase yang baik, penggemburan tanah, pencegahan kocorkan POC NASA + HORMONIK + NATURAL GLIO.
d.
Penyakit busuk
akar (Pytium rhizoctonia dan Phytopthora )
Bagian yang diserang : perakaran. Gejala : pada pembibitan tanaman mati secara tiba-tiba, pada tanaman dewasa daun mengering mulai dari ranting bagian bawah. Pengendalian : bila serangan telah ganas maka tanaman yang terserang dibongkar dan dimusnahkan, lubang bekas tanaman berikan tepung belerang 200 gr secara merata, isolasi tanaman atau daerah yang terserang dengan membuat saluran isolasi, perbaiki drainase, gunakan Natural GLIO pada awal penanaman untuk pencegahan.
Bagian yang diserang : perakaran. Gejala : pada pembibitan tanaman mati secara tiba-tiba, pada tanaman dewasa daun mengering mulai dari ranting bagian bawah. Pengendalian : bila serangan telah ganas maka tanaman yang terserang dibongkar dan dimusnahkan, lubang bekas tanaman berikan tepung belerang 200 gr secara merata, isolasi tanaman atau daerah yang terserang dengan membuat saluran isolasi, perbaiki drainase, gunakan Natural GLIO pada awal penanaman untuk pencegahan.
Catatan : Jika
pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai
alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar
penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan
Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki.
Manfaat Cengkeh
Pemanfaatan cengkeh terbesar digunakan
untuk industri rokok. Kebutuhan cengkeh mencapai 92. 133 ton per tahun. Cengkeh
hanya menjadi penyedap rasa dan rokok. Manfaat lain untuk kesehatan di
antaranya sebagai berikut.
1. Mengobati kolera
dan menambah denyut jantung
Minyak cengkeh dapat memperkuat lendir usus
dan lambung serta menambah jumlah darah putih. Proses ini mampu menghambat
bekerjanya bakteri yang menghasilkan kolera.
2. Mengobati campak.
3. Menghitamkan alis mata.
semoga informasi diatas bermanfaat untuk anda yang mengunjungi blog ini..:):)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar